Malam ini, aku iseng
buka-buka folder laptop. Penuh. Banyak file tugas, file laporan
pertanggungjawaban, file penelitian, dan segala bentuk file yang dalam waktu
belakangan ini sering ku’mainkan’. Dengan segala keriweuhan melihat segala file
itu, mataku terhenti pada folde ‘PHOTO’. Rasa penasarankupun muncul, “foto apa
ya ini? Sepertinya jarang kubuka”, benakku. Kubuka folder itu. Ternyata, foto
masa laluku dan keluargaku,sekitar 5 tahun yang lalu.
Kuperhatikan satu-persatu.
Terlihat wajah adikku yang masih imut-imut. Wajah innocent-nya memberi kesan
hangat pada siapapun yang melihatnya. Senyum tipisnya membuatku ingin tersenyum
juga. Kutatap lagi wajah ayahku, ibuku. Wajah mereka yang tampak lebih muda
dari umurnya sekarang, mengingatkanku pada kehangatan kasih sayang mereka yang
tak pernah luntur dan padam. Mengingat mereka yang kian hari kian menua. Tetapi,
lagi-lagi, semyum mereka, membuatku ingin tersenyum juga. Kutatap lagi satu
persatu wajah mereka di dalam gambar. Dan akupun terhenti pada gambar
seseorang. Ya, aku. Haha lucu rasanya melihat aku yang masih kecil. Mukanya masih
sangat polos. Senyumnya lembut, matanya berbinar, tapi banyak gaya. Haha..
Mukaku (atau muka
siapapun di dalamnya) terlihat ringan, seolah tak ada beban menimpa hidupnya. Tak
ada senyum paksa yang tersirat dalam muka itu. Ceria dan penuh warna. Bahagia sekali
melihatnya :)
Aku rindu. Aku rindu
masa-masa itu. Masa dimana aku belum sesibuk sekarang. Dulu, aku punya banyak
waktu untuk hal itu. Ya, untuk foto-foto bersama keluarga, jalan-jalan ke
tempat wisata bersama keluarga, atau hanya bermain dan menonton tv bersama di
rumah.
Aku rindu masa dimana
jalan hidupku belum serumit sekarang. Masa dimana teman bermainku masih buku
gambar, crayon, kartu, dan masak-masakan. Bukan laptop, buku, atau tumpukkan
kertas seperti sekarang. Aku rindu masa dimana aku begadang karena main game
dan menggunting-gunting kertas warna untuk membuat something. Tapi sekarang aku
harus begadang untuk memenuhi deadline-deadline yang terus berdatangan tiap
hari. Aku rindu saat dulu kebingunganku hanya pada ‘bingung mau ngewarnain pake
warna apa’ atau ‘bingung mau pake baju apa’. Sekarang, kebingunganku adalah ‘aku
harus melakukan apa untuk memenuhi kewajibanku kepada mereka’. Aku juga rindu
dengan pertemananku dulu, yang tiap sore aku selalu bermain bersama teman-teman
sekomplek perumahanku, bermain sepeda atau main petak umpet. Tak jarang dulu
kamipun sering bertengkar, yaa pertengkaran kecil, yang timbul hanya karena ‘kamu-nggak-ngajak-aku-main’
atau ‘kamu-main-petak-umpetnya-curang‘. Sekarang, aku menghadapi banyak orang,
yang mempunyai watak dan karakter yang berbeda-beda pula. Sekarang yang aku
hadapi adalah orang yang lebih dewasa. Yang menggunakan akal dan perasaannya
saat berbicara. Yang selalu memperhatikan logika. Yang selalu bicara soal fakta.
Yang pembicarannya bukan lagi sekedar ‘mau main apa’ tapi ‘kita harus melakukan
apa’.
Aku rindu semuanya. Aku rindu
keadaan dahulu. Aku rindu semuanya. Ya, tapi hanya rindu, tidak bermaksud ingin
kembali ke masa lalu, karena sekarangpun aku sedang menjalani hidup -yang setiap
harinya- baru. It’s life, and time is rolling. Waktu berputar dan terasa sangat
cepat. Aku yakin, hidup yang aku jalani sekarang juga pasti akan memberi kesan
yang dalam untuk kehidupanku nanti. Karna dulu adalah masa lalu, dan hari ini
adalah masa lalu bagi masa depan. Rasulullah berfirman: “Barangsiapa yang lebih baik dari hari kemarin
adalah orang yang beruntung. Barangsiapa yang sama seperti hari kemarin adalah
orang yang merugi. Barangsiapa yang lebih buruk dari hari kemarin adalah orang
yang celaka”.
Ya, yang kita kuasai adalah bagaimana caranya menjadi lebih baik
dari hari ke hari, dari masa ke masa. Yang lalu biarlah berlalu dan menjadi
kenangan indah.
Untuk malam ini, aku ingin
mengatakannya sekali lagi, Aku Rindu.
Sunday, 1:11 am, 30-03-14, @ beloved room, home sweet home
0 komentar:
Posting Komentar