Assalamualaikum
teman-teman… gimana nih kabar puasanya? Lancaaar? Ada yang bolongkah? Haha
semoga puasa kita diterima ya sama Allah SWT.
Guys,
nggak kerasa ya bulan Ramadhan yang suci ini telah pergi meninggalkan kita.
Bulan yang penuh ampunan, penuh rahmat, dan sejuta pahala pun terasa cepat
sekali berlalu. Nanti setelah Ramadhan usai nggak ada lagi tuh yang namanya
sahur sambil ngantuk-ngantuk, siang
perutnya kruyuk-kruyuk, dan taraweh sama
tadarus yang sampe terbatuk-batuk *eh lebay yah haha.
Temen-temen,
sebenernya yaa banyak banget kenikmatan
yang kita alami di bulan penuh berkah ini. Contohnya ya, di bulan ini kita
dilatih kesabaran, dilatih menahan hawa nafsu, dan Allah lagi ngobral pahala
dan kenikmatan sebanyak-banyaknya yang nggak bisa kita rasain di bulan lain.
Jadi bisa lebih deket deh sama Allah :)
Tapi,
temen-temen sedih nggak sih atas akan segera berakhirnya Ramadhan di tahun ini?
Semoga aja kita merasa sedih dan tidak ingin kehilangan bulan suci ini ya.
Karena, Rasulullah SAW. bahkan sampai tak mampu menahan bendungan air matanya.
Apa saja yang menyebabkan Rasulullah menangis di akhir Ramadhan?
Ada
3 hal yang membuat Rasulullah menangis tersedu-sedu di akhir bulan Ramadhan:
Siapa sih yang
nggak khawatir ibadahnya selama sebulan penuh nggak diterima sama Allah SWT. ?
Udah meluangkan banyak waktu buat sholat wajib, sholat sunah, tadarus
Al-Qur’an, mengorbankan harta buat sedekah, tapi semua itu sia-sia dan tak
bernilai di mata Allah. Semua itu bisa terjadi kalo kita belum niat 100% karena
Allah. Bisa karena gengsi, pengen diliat orang, atau hanya sekedar menggugurkan
kewajiban. Nah, Rasulullah aja yang yang dijamin masuk surga masih takut
ibadahnya nggak diterima sama Allah. Bagaimana dengan kita yang langsung
mencium bau surga pun belum tentu? :’)
Nggak ada yang tau kapan ajal kita tiba.
Bisa besok, seminggu lagi, atau bahkan hari ini. Itulah yang membuat Rasulullah
SAW menangis karena khawatir Ramadhan yang beliau rasakan adalah Ramadhan
terakhir baginya. Untuk itu, maksimalkan ibadah di bulan ini dengan
sebaik-baiknya. Mumpung Allah masih memberi kesempatan. Kalo malaikat isrofil
sudah datang untuk menjemput? Apa yang bisa kita lakukan?
Bulan suci ini seolah-olah menuntut
kita untuk selalu mengamalkan perbuatan baik. Bagaimana tidak? 1 amalan wajib
pahalanya dikali 100, 1 amalan sunnah pahalanya sama dengan amalan wajib.
Itulah yang menbuat kita berbondong-bondong mengerjaan pekerjaan mulia. Tapi
yang dikhawatirkan, apakah kebiasaan baik yang selama ini dilakukan di bulan
Ramadhan akan bertahan terus sampai bulan-bulan berikutnya? Apabila Allah tidak menjajikan lagi pahala yang
berlipat ganda, apakah kita masih akan terus beribadah kepadaNya? Itulah yang
membuat Rasulullah kembali menangis, mengingat keimanan seseorang pasti ada
naik turunnya. Tapi, asalkan kita
istiqomah, semua bisa kok .
Nah
temen-temen udah liat kan, Nabi Muhammad
SAW aja yang keimanannya udah TOP dan dijanjikan pasti masuk surga, masih
khawatir dan bersedih dengan berakhirnya bulan Ramadhan yang dirahmati ini.
Kita yang manusia biasa seharusnya lebih dari itu. Karena nggak ada satupun
jaminan buat kita untuk mendapat ridho Allah. Untuk itu, yuk mari kita CAPER
sama ALLAH. Cari perhatian Allah sebanyak-banyaknya. Agar rahmat dan ampunan
mengalir untuk kita. Selamat idul Fitri yaa.. semoga kita masih bisa
dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya dengan keluarga lengkap dan sehat.
Aamiin :)
0 komentar:
Posting Komentar