CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 09 Februari 2013

Titip Rindu Ayah


Biasanya, bagi seorang anak yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?

  • Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
    tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
  • Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
    tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
  • Pada saat dirimu masih seorang anak kecil……
    Papa biasanya mengajari buah hati kecilnya naik sepeda.
    Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
    Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut anak yang di sayanginya terjatuh lalu terluka….
    Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu sikecilnya PASTI BISA.
  • Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
    Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
    Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
  • Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
      Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
  • Ketika kamu sudah beranjak remaja….
    Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
    Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
    Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
    Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
    Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
  •     ·   Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
          Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
         Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
         Ketika melihat sikecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
         Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang sangat ditakuti Papa akan segera datang “Bahwa sikecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa” 
  •        ·  Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
         Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa 
  •        Ketika kamu menjadi anak dewasa….
    Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
    Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
    Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
  •       Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. 
  •      Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka dan mainan baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
         Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
          Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum? 
  •      Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
          Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “ sikecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang” 
  •       Sampai saat seorang belahan jiwamu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
        Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
        Karena Papa tahu…..
        Bahwa lelaki/wanita itulah yang akan menggantikan posisi dan perhatiannya nanti. 
  •     Dan akhirnya….
        Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang yang mengasihimu, Papa pun tersenyum bahagia….
         Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
        Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
         Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik, sikecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi seseoarang yang luar biasa, Bahagiakanlah ia bersama pasangannya…” 
  •       Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
    Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
    Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya…. Papa telah menyelesaikan tugasnya….
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal…
Terima kasih atas semua jasa papa, ayah, bapak atau abah yang udah membesarkan kita…..

Lagu Untuk Ayah

Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah) 
song by: Ada Band


Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak


Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati


Dear Mom



Dear Mom

Did I ever say thanks for all?
The meals cooked, clothes mended,
Stories told, and the errands you ran for me?

Did I ever say thanks for being
Such a good listener when I was down,
And making me feel like I was
The most important person in the whole world?

Did I ever say thanks for always
Being there when I needed you
And for having such faith in me?

Most of all, did I ever say
Thanks for caring?

Mom, thanks for everything. I Love you cause Allah :)






With love,


Your beloved daughter

Lagu Untuk Ibu

Lagu Untuk Ibu 
song by : Brothers


Seorang Wanita
Bermahkota Ibu
Menggenggam Jari-Jari Kecil
Ikatan Ini Tidak Kan Terurai
Kerna Tautan Ini
Tautan Darah dan Akidah
Dan Rahmat Dari Allah

Kini Ibu
Peganglah Tanganku Ini
Biar Kubawa
Ibu Menjelajah
Hasil Titik Peluhmu
Biar Kubawa
Kealam Ku
Hasil Ukiranmu
Selama Ini

Dodoianmu Ibu
Membina Benteng Pemisah
Antara Yang Hak Dan Yang Batil
Membakar Semangat Perjuangan
Mengait Kasih Pada Junjungan Tercinta
Tersujud Lemah
Mengabdi Diri
Kepada Yang Esa

Jika Belum Pernah
Kau Dengar Ucapan Terima Kasihku
Ketahuilah Doaku Ini
Moga Tuhan Menyayangimu
Sepertimana Kau Mengasihiku
Dari Dulu Hingga Kini
Untuk Selama-Lamanya